Pencarian Ilmu dan Ikhlasmu
Sesungguhnya mencari ilmu syar'i adalah seagung-agung amalan; karena
dengan ilmu syar'i, amalan syar'i akan tertegak dengan baik. Mencari ilmu
syar'i adalah sebuah ibadah yang membutuhkan pula asas. Asas pertama ada di
hati. Yaitu keikhlasan.
Sebagaimana masyhur sudah firman Allah yang mulia ini:
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟
ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟
ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan ketaatan (IKHLAS) kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan
lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang
demikian itulah agama yang lurus." [Q.S. Al-Bayyinah: 5]
Niat itu ibarat akar; pusat dari tumbuhan. Ia bertempat di hati. Dan
hati pun adalah pusat anggota tubuh. Jika sebuah akar cacat menjalar, maka
jangan bertanya jika badan dan rantingnya mewakili cacatnya akar. Begitu pula
hati, jika dirimu cacat berhati, maka barang tentu perilakumu cacat terjadi.
Bukankah ada orang pintar sungguh-sungguh, namun ia terjebak dalam
kesesatan!? Yang selagi muda dahulu memiliki prestasi dan diharap kelak menjadi
wakil terbaik dalam generasi. Namun ketika meneguhkan bendera di puncak, ia
justru mengganti bendera kebenaran dengan slogan-slogan setan.
Kemungkinan terbesar penyebabnya adalah penyimpangan niat.
Jika niat seseorang begitu tulus, ikhlas, dan murni demi penghambaan
terhadap Allah dalam beramal, kecil ataupun besar amalan itu, maka bisa jadi
niat tersebut bernilai lebih besar dari amalan. Sebaliknya, sebuah amalan
semegah apapun bisa terbatalkan nilainya di sisi Allah hanya karena niat yang
cacat. Meskipun sudah berkeping emas tertunaikan, dan meskipun sudah berkolam
keringat terperaskan.
Maka, mari kita luruskan niat dalam mencari ilmu. Niat yang salihah
insya Allah menjadi penyebab berkahnya ilmu kita. Terkadang ilmu tidak dinilai
dari kuantitasnya; melainkan manfaatnya. Ilmu yang bermanfaat akan mendorong
pemiliknya untuk mengamalkan, lalu menyebarkannya. Dan jika ilmu yang kita
sebar bermanfaat dan dimanfaatkan orang lain, insya Allah, itu adalah alamat
keberkahan.
Perhatikan hati!
0 Response to "Pencarian Ilmu dan Ikhlasmu"
Post a Comment