Hadits Qudsi
http://www.hamzawholesale.com |
Hadits
menurut bahasa artinya baru. Hadits juga –secara bahasa- berarti sesuatu yang
dibicarakan dan dinukil, juga sesuatu yang sedikit dan banyak. Bentuk jamaknya
adalah ahaadiits.
Adapun
“Qudsi” menurut bahasa dinisbatkan kepada “Qudus” yang artinya suci, yaitu
sebuah penisbatan yang menunjukkan adanya pengagungan dan pemuliaan, atau
penyandaran kepada dzat Allah yang Maha Suci.
Sedangkan
Hadits Qudsi menurut istilah adalah apa yang disandarkan oleh Nabi dari
perkataan-perkataan beliau kepada Allah.
Bentuk-bentuk
Periwayatan
Ada
dua bentuk periwayatan hadits qudsi:
Pertama,
Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda, “Seperti yang diriwayatkannya dari Allah Azza
wa Jalla.”
“Wahai
hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan perbuatan zhalim pada diri-Ku dan
Aku haramkan pula untuk kalian, maka janganlah saling menganiaya di antara
kalian.”
Kedua: Rasulullah bersabda, “Allah
berfirman...”
Contohnya:
Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhary dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda:
“Allah
Ta’ala berfirman, ‘Aku selalu dalam persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku, dan Aku
bersamanya bila dia mengingat-Ku. Maka jika dia mengingat-Ku niscaya Aku akan
mengingatnya.’”
Perbedaan
Antara Hadits Qudsi Dengan Al-Qur’an
[1]
Al-Qur’an itu lafadz dan maknanya dari Allah, sedang hadits qudsi maknanya dari
Allah dan lafadznya dari Nabi.
[2]
Membaca Al-Qur’an termasuk ibadah dan mendapat pahala, sedang membaca hadits
qudsi bukan termasuk ibadah dan tidak mendapat pahala.
[3]
Disyaratkan mutawatir dalam periwayatan Al-Qur’an, sedang dalam hadits qudsi
tidak disyaratkan mutawatir.
Perbedaan
Antara Hadits Qudsi Dengan Hadits Nabawi
Hadits
Nabawi disandarkan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan
diceritakan oleh beliau, sedangkan hadits qudsi disandarkan kepada Allah
kemudian Rasulullah menceritakan dan meriwayatkannya dari Allah. Oleh karena
itu diikat dengan sebutan qudsi. Ada yang berpendapat bahwa dinamakan
hadits qudsi karena penisbatannya kepada Allah yang Maha Suci, sementara hadits
nabawi disebut demikian karena dinisbatkan kepada Nabi shallallahu alaihi wa
sallam.
Hadits
Qudsi jumlahnya sedikit. Buku yang terkenal mengenai hal ini adalah Al-Ittihafat
As-Sunniyyah bi Al-Ahaadiits Al-Qudsiyyah, karya Abdur Rauf Al-Munawy (1031
H), berisi 272 hadits.
Sumber:
Al-Mabaahiits fi Uluum Al-Hadiits, Manna’ Qaththan
Penerjemah:
Mifdhol Abdurrahman
Dari
buku Pengantar Studi Ilmu Hadits, cet. Pustaka Al-Kautsar
0 Response to "Hadits Qudsi"
Post a Comment