Manfaatkan Kesempatan
AIK |
Telah
dikabarkan melalui hadits Nabi Muhamamad bahwa pahala manusia terputus bila
telah tiba ajalnya, kecuali tiga hal.
Dari
Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika
manusia itu mati, maka akan putus amalannya kecuali dari tiga perkara: [1]
sedekah jariyah, [2] ilmu yang diambil manfaatnya, [3] anak sholih yang
mendo’akan orang tuanya.” (HR. Muslim no. 1631).
1. Apabila kita memiliki harta, maka gunakanlah harta
tersebut untuk sedekah yang nilainya jariyah, seperti membangun fasilitas
ibadah, pendidikan syariah, fasilitas umum, rumah sakit, buku-buku yang
bermanfaat untuk ummat. Sehingga selama fasilitas masih digunakan untuk
kebaikan, pahalanya akan tetap mengalir kepada pendermanya.
2. Apabila kita memiliki ilmu, maka gunakan ilmu tersebut,
baik diamalkan maupun diajarkan kepada orang lain, sehingga orang tersebutpun
dapat memanfaatkan ilmu tersebut, sehingga selama orang yang kita ajar tersebut
mengamalkan ilmu yang kita ajarkan, maka kita akan memperoleh bagian
kebaikannya. Maka jangan meremehkan mengajar TPA, itu asset yang sangat
berharga, selama anak didik kita mengamalkan membaca al-quran, maka
guru-gurunya akan tetap mendapatkan kebaikan.
3.
Apabila kita memiliki anak, maka didiklah anak kita agar
bisa menjadi anak yang sholih, dan jangan sekali-kali biarkan anak kita salah
arah atau salah jalan.
Yang
menjadi masalah adalah, bagaimana apabila kita qodarulloh tidak memiliki
ketiga-tiganya? Sudah miskin harta, tidak punya ilmu, maupun anak yang sholih.
Apakah akan tertutup jalan kita, kesempatan mendapatkan amalan yang tiada
terputus pahalanya?
Tentu
tidak, sebagaimana sebuah syair hasan al jaizy:
Jika engkau bukanlah sebuah pulau...
dan serasa kau takkan bisa menjadi
pulau...
maka setidaknya jadilah jembatan untuk
pulau-pulau...
mengantarkan siapapun
kau pun ada manfaatnya
Bila
tidak ada harta, maka jadilah perantara/wasilah agar orang-orang kaya dapat
mendermakan hartanya pada amalan yang bernilai jariah.
Bila
tidak memiliki ilmu, maka jadilah perantara/wasilah agar orang-orang yang
berilmu dapat mengajaarkan ilmu yang dia miliki pada orang lain, seperti
membuat jadwal kajian umum di masjid-masjid, menghidupkan TPA, membuat
lembaga-lembaga pendidikan yang syariah. Selama itu dijalankan maka insyaalloh
perantara/pemberi fasilitaspun akan mendapatkan bagian kebaikan.
Allah
Ta’ala berfirman,
وَأَنْ لَيْسَ لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَى
“Dan
bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya” (QS. An Najm: 39).
Dan
hanya kepada Alloh kita meminta, semoga kita termasuk orang-orang yang tiada
terputus amalnya, walaupun ajal sudah menjemput.
Wallohu’alam.
0 Response to "Manfaatkan Kesempatan"
Post a Comment